Senin, 11 Juli 2011

Edelweiss

Sunyi berdenting di telinga, menggetarkan harmoni malam bersama kebekuannya yang pasti .
aku di sini , menunggu bintang menjemputmu dan mengantarkannya padaku , malam ini ,
Hujan turun , kabut di sudut jalan menipis . Rintik embun yang menepias tak ku urai menjadi debu, ku usap perlahan agar kenangan tak berjatuhan .
Ku ayunkan detak jantung , menembus nyawa membelah langit . Ku singkirkan awan-awan kelabu merangsang . Pelangi hitam di ujung taman kian memudar . senyum getir ini masih belum bertuan .

Kembali ku hadirkan sebentuk asa pada hening malam . Ku buka tirai hatiku selembar angan lalu ku semai benih kasih yang telah mati oleh gelisah . Ku timpakan balut rindu pada kesepian , di sudut teraman aku sendirian . Kemudian engkau datang dengan setangkai keabadian . Kau tanam dalam relung kepastian . kemudian membiarkannya menciumi damai yang berguguran , engkau hadir sejenak saja namun itu telah cukup ntuk membuatku tersenyum , membebaskan cinta yang terpasung dan kembali keperaduan .
nite edelweiss

0 komentar:

Posting Komentar

Love is...
© Simple Love - Template by Blogger Sablonlari - Font by Fontspace - Blogger Styles | Credit Card Offers